Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Pada topik kali
ini, kalian akan mempelajari tentang rangsangan yang timbul akibat
kinerja sistem saraf yaitu gerak, baik gerak biasa maupun gerak refleks.
Apa itu gerak biasa? Apa itu gerak refleks? Bagaimana mekanisme gerak
biasa dan gerak refleks dapat terjadi? Untuk mempermudah pemahaman
kalian, silahkan simak analogi berikut ini.
Pernahkah kalian bersin ketika menghirup debu saat di jalan raya atau berkedip saat berkendara di jalan raya?

Kedua kejadian tersebut merupakan contoh gerak refleks, yaitu
gerak tanpa disadari, tanpa dikendalikan, dan dapat terjadi
sewaktu-waktu sebagai respon akibat rangsangan dari luar. Gerak refleks
merupakan salah satu jenis gerak. Selain itu, ada pula gerak biasa.
Gerak merupakan pola respon sederhana yang terjadi ketika sistem
koordinasi menerima sinyal atau impuls dari luar melalui organ tubuh
manusia (reseptor). Impuls (rangsangan) sebelum diproyeksikan menjadi
sebuah gerak, harus dihantarkan oleh organ pembawa impuls (rangsangan)
terlebih dahulu, yaitu penghantaran impuls melalui sel saraf dan
penghantaran impuls melalui sinapsis. Penghantaran impuls melalui sel
saraf baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan berjalan melalui
serabut sel saraf (akson). Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf. Pada
waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan
kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa
rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan
perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial listrik ini
terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Stimulasi yang kurang kuat
tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik.
Akan tetapi bila kekuatannya besar maka impuls akan dihantarkan sampai
ke ujung akson. Penghantaran Impuls melalui sinapsis. Sinapsis adalah
tonjolan berisi neurotransmiter yang terbentuk pada titik temu
antarakson suatu sel saraf dengan akson sel saraf lain. Proses
penghantaran impuls melalui sinapsis baik berupa rangsangan ataupun
tanggapan berjalan melalui celah antartonjolan (sinapsis) memanfaatkan
neurotransmiter. Apabila jalur penghantaran impuls baik melalui sel
saraf atau melalui sinapsis berjalan dengan baik, akan timbul sebuah
gerak yang merupakan tanggapan atau respon dari rangsangan yang ada.
Gerak akibat koordinasi penghantaran impuls yang berjalan lancar dapat
dibagi menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari dan dapat dikendalikan
sesuai dengan keinginan. Proses terjadinya gerak biasa (sadar) melalui
proses yang panjang. Impuls (rangsangan) harus melalui beberapa saraf,
yaitu dari reseptor, ke saraf sensoris, lalu impuls dibawa ke otak untuk
selanjutnya diolah oleh otak. Kemudian hasil olahan oleh otak, berupa
tanggapan, akan dibawa oleh saraf motorik sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor (tubuh/ indra manusia) menjadi sebuah gerakan
yang disadari. Sementara proses pada gerak refleks (tanpa disadari)
berjalan dengan cepat. Impuls (rangsangan) melaui jalan pintas yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian impuls diteruskan oleh
saraf sensoris ke pusat saraf, diterima oleh sel saraf penghubung
(konektor) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke
saraf motoris untuk disampaikan ke efektor (tubuh/ indra manusia).